Senin, 28 Maret 2011

METODE KALENDER ( Ogino – Knaus )

Dasar :
Menentukan waktu ovulasi dari kata haid yang dicatat selama 6-12 bulan terakhir.
Tahun 1930 Kyusaku Ogino di jepang dan Herman Knaus di Austria, yang bekerja sendiri-sendiri,menemukan bahwa :
Ogino : ovulasi umumnya terjadi pada hari ke-15 sebelum haid berikutnya, tetapi dapat pula terjadi 12-16 hari sebelum haid yang akan dating.
Knaus : ovulasi selalu terjadi pada hari ke-15 sebelum haid yang akan dating.
Problem terbesar dengan metode kalender adalah bahwa jarang ada wanita yang mempunyai sikus haid teratur setiap 28 hari.
Tekhnik Metode Kalender
Seorang wanita menentukan masa suburnya dengan :
a.       Mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek , untuk menentukan awal dari masa suburnya.
b.      Mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang , untuk menentukan akhir dari masa suburnya.

Kalkulasi masa subur secara tradisional didasarkan pada 3 asumsi :
1.       Ovulasi terjadi pada hari ke 14 tambah kurang 2 hari sebelum permulaan haid berikutnya
2.       Spermatozoa bertahan hidup 2-3 hari
3.       Ovum hidup selama 24 jam


Diperlukan catatan siklus haid 8 bulan atau lebih.

Hari pertama persangkaan masa subur : siklus terpendek -18.
Angka asal 18:14+2+2
2 paling ujung : hari hidup spermatozoa

Hari terakhir persangkaan masa subur : siklus terpanjang -11
Asal angka 11:14-2-1
1 paling ujung : hari hidup ovum

Efektifitas Metode Kalender :
Angka kegagalan : 14.4-47 kehamilan pada 100 wanita per-tahun.

Metode Kalender

Metode/sistem kalender untuk menunda kehamilan ini adalah dengan memperhitungkan masa subur dari si wanita. Hubungan seksual bisa ditunda saat wanita sedang dalam masa subur. Cara menghitung dan memperkirakan masa subur wanita cukup mudah. Hanya saja setiap perempuan tentunya memiliki periode yang berbeda, tergantung siklus haidnya.

Bila siklus haidnya tergolong normal (kurang lebih 28-30hari), maka masa subur pasangan wanita kira-kira adalah sekitar hari ke-11 sampai ke-18 setelah haid terakhir. Untuk amannya, tambahkan 3 hari lagi..

Salah satu KB alami yang dapat kita lakukan adalah dengan metode kalender.Dengan metode ini kita dapat mengetahui kapan masa subur seorang wanita sehingga disarankan bagi suami istri yang ingin menunda kehamilannya pada masa subur tidak melakukan hubungan intim.
Kegunaan metode ini terutama bagi pasangan suami istri yang baru menikah namun belum ingin mempunyai anak dan khawatir penggunaan KB buatan dapat berpengaruh pada rahim disarankan menggunakan metode ini.Namun metode ini mempunyai tingkat resiko yang cukup tinggi.
Cara menghitung berdasarkan metode kalender:
  1. Catatlah panjang dan pendeknya siklus haid selama 1 tahun terus menerus minimal 6 bulan
  2. Tentukan siklus hari terpanjang dan siklus terpendek
  3. Masukkan dalam rumus: siklus terpendek - 18 hari
                                                siklus terpanjang - 11 hari
contoh penghitungan:
seorang wanita memiliki siklus haid sbb:
Januari  : 14 jadi siklus haidnya (31-14)+11=28 hari
Febuari : 12 jadi siklus haidnya (28-12)+9  =25 hari
Maret   : 10 jadi siklus haidnya (31-10)+7  =28 hari
April     :  8 jadi silkus haidnya (30-8)+ 5 =27 hari
Mei      :   6 jadi siklus haidnya (31-6)+4=29 hari
Juni      :   5
bila dia mendapat haid tanggal 7 juli maka masa suburnya adalah:
25 hari-18=7+7-1=13 Juni
29 hari-11=18+7-1=24 Juni
jadi masa subur wanita ini berada pada tanggal 13 Juni sampai dengan 24 juni dan disarankan tidak berhubungan intim.
Makin bervariasi siklus haid wanita maka makin panjang hari pantangnya.
Namun bila siklus haid wanita tidak teratur misalkan baru mndapat haid 2 atau 3 bulan sekali maka metode kalender ini tidak dapat digunakan dan disarankan menggunakan KB buatan.

Contoh :

Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari. Tanggal 9 Januari ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Januari hingga tanggal 24 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut suami isteri tidak boleh bersanggama. Jika ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus (bisa dilihat di artikel tentang sanggama terputus).


Bila siklus haid tidak teratur :
·        Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya.
·        Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
·        Rumus :

          Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18

          Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang - 11
 
Contoh :

Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : sik erpendek 26 hari dan sik erpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya)

Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama. Jila ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus.
Kontrasepsi dengan menggunakan sistem kalender dapat menghindari risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi. Bagi keluarga yang kesulitan untuk mendapatkan alat kontrasepsi sangat cocok untuk menggunakan metode kontrasepsi ini selain tidak memerlukan biaya juga tidak perlu mencari tempat pelayanan kontrasepsi.

Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama yang baik antara suami istri karena metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. Masa berpantang yang cukup lama akan mengakibatkan pasangan tidak bisa menanti sehingga melakukan hubungan pada waktu masih berpantang. 

Minggu, 27 Maret 2011

KONTRASEPSI SUNTIKAN


A.PENGERTIAN
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak.
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman
B.JENIS-JENIS KONTRASEPSI SUNTIKAN
1.Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2.Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston
C.CARA KERJA KONTRASEPSI SUNTIKAN
Menghalangi ovulasi (masa subur)
Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
Mengubah kecepatan transportasi sel telur
D.KEUNTUNGAN DAN EFEK SAMPING SUNTIKAN
Keuntungan :
Efektifitasnya tinggi
Cara pemberiannya sederhana
Cukup aman
Kesuburan dapat kembali
Cocok bagi ibu-ibu yang sedang menyusui
Efek samping :
Gangguan haid
Mual, sakit kepala, penambahan berat badan
Kadang kala ibu mengeluh gairahnya menurun
E.CARA PEMBERIAN KONTRASEPSI SUNTIKAN
1.Waktu Pemberian
Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi
Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
2.Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas
F.KONTRA INDIKASI KONTRASEPSI SUNTIKAN
1.Absolut
Hamil
Riwayat kanker payudara
Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
2.Relatif
Riwayat gangguan jiwa
Riwayat penyakit payudara
Riwayat sakit kepala