Senin, 23 Mei 2011

Atresia Ani


Atresia ani (malformasi anorektal/anus imperforate) adalah bentuk kelainan bawaan yang menunjukan keadaan tidak ada anus, atau tidak sempurnanya bentuk anus.
Bentuk-bentuk kelainan atresia ani:
• Lubang anus sempit atau salah letak di depan tempat semestinya.
• Terdapat selaput pada saat pembukaan anus sehingga mengganggu proses pengeluaran feses
• Rektum (saluran akhir usus besar) tidak terhubung dengan lubang anus.
• Rektum terhubung dengan saluran kemih (kencing) atau sistem reproduksi melalui fistula (lubang), dan tidak terdapat pembukaan anus.
Faktor penyebab terjadinya atresia ani belum diketahui secara pasti:
• Secara pasti belum diketahui
• Merupakan (kegagalan perkembangan) anomaly gastrointestinal (sistem pencernaan) dan genitourinary (sistem perkemihan)
• Kelainan kloaka pada saat embrionik
• Gangguan pertumbuhan fusi dan pembentukkan anus dari tonjolan embrionik
• Pada atresia anus, diduga ada keterlibatan kelainan genetik pada kromosom 21
Kelainan bentuk anus akan menyebabkan gangguan buang air besar.
- Ketika lubang anus sempit, bayi kesulitan BAB menyebabkan konstipasi dan ketidaknyamanan.
- Jika terdapat selaput pada akhiran jalan keluar anus, bayi tidak bisa BAB.
- Ketika rektum tidak berhubungan dengan anus tetapi terdapat fistula, feses akan keluar melalui fistula tersebut sebagai pengganti anus. Hal ini dapat menyebabkan infeksi.
- Jika rektum tidak berhubungan dengan anus dan tidak terdapat fistula sehingga feses tidak dapat dikeluarkan dari tubuh dan bayi tidak dapat BAB.
Gejala yang menunjukan terjadinya atresia ani atau anus imperforata terjadi dalam waktu 24-48 jam setelah kelahiran. Gejala itu dapat berupa:
1. Perut kembung
2. Muntah (cairan muntahan berwarna hijau karena cairan empedu atau berwarna hitam kehijauan )
3. Bayi tidak bisa buang air besar
4. Tidak ada atau tampak kelainan anus

Penatalaksanaan Medis
• Kolostomi (pembuatan lubang anus di bagian perut)
• Dilatasi Anal (pelebaran lubang anus)
• Eksisi membran anal (pelepasan selaput anus)
• Anoplasty (perbaikan organ anus)
Penatalaksanaan Non Medis
Toilet Training
Dimulai pada usia 2-3 tahun.
Menggunakan strategi yang sama dengan anak normal.
Bowel Management
Menjaga kebersihan kantung kolostomi, meliputi enema/irigasi kolon satu kali sehari untuk membersihkan kolon.
Diet makanan termasuk pengaturan asupan laktasi (ASI)
Penanganan secara preventif antara lain:
1. Kepada ibu hamil hingga kandungan menginjak usia tiga bulan untuk berhati-hati terhadap obat-obatan, makanan awetan dan alkohol yang dapat menyebabkan atresia ani.
2. Memeriksa lubang dubur bayi saat baru lahir karena jiwanya terancam jika sampai tiga hari tidak diketahui mengidap atresia ani karena hal ini dapat berdampak feses atau tinja akan tertimbun hingga mendesak paru-parunya.
3. Pengaturan diet yang baik dan pemberian laktulosa untuk menghindari konstipasi.

Daftar pustaka
Staf pengajar ilmu kesehatan anak. (1985). Buku kuliah 1: Ilmu kesehatan anak. Jakarta: EGC.
Suriadi, Skp. & Yulianti , Rita, Skp. (2001). Buku pegangan praktek klinik: Asuhan keperawatan pada anak. Edisi 1. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Wong, D. L. (1995). Nursing care of infant and children. 5th ed. St.louis: Mosby Year Book, Inc.
Wong, D. L. (1996). Clinical manual of pediatric nursing. 4th ed. St.louis: Mosby Year Book, Inc.
Wong, D. L., Eaton, M.H. (2001). Essentials of pediatric nursing. 6th ed. St.louis: Mosby Year Book, Inc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar