Sabtu, 07 Mei 2011

Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan, nifas serta rujukan


  1. Tanda-tanda bahaya kehamilan
Pada setiap kehamilan perlu di informasikan kepada ibu, suami dan keluarga tentang timbulnya kemungkinan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
Adanya tanda-tanda bahaya mengharuskan ibu, suami / keluarga untuk segera membawah ibu kepelayanan kesehatan / memanggil bidan.
Tanda-tanda bahaya kehamilan meliputi :
·         Perdarahan pervaginam
·         Sakit kepala yang hebat
·         Masalah penglihatan
·         Bengkak pada muka atau tangan
·         Nyeri abdomen yang hebat
·         Bayi kurang bergerak seperti biasa
2.      Tanda-tanda kegawatan dalam persalinan
Sebagai akibat dari permasalahan dalam persalinan, kegawatan dalam persalinan dapat terjadi dengan tanda-tanda sebagai berikut :
·         Perdarahan
·         Kejang
·         Demam, menggigil, keluar lender dan berbau
·         Persalinan lama
·         Mal presentase
·         Plasenta tidak lahir dalam 30 menit
  1. Kegawatan masa nifas
·         Tanda-tanda bahaya nifas
·         Pendarahan lewat jalan lahir.
·         Keluar cairan berbau dari jalan lahir.
·         Demam lebih dari 2 hari.
·         Bengkak di muka, tangan atau kaki.
·         Mungkin dengan sakit kepala dan kejang-kejang.
Adanya salah satu tanda bahaya tersebut mengharuskan ibu mendapatkan pelayanan dari bidan / mencari pertolongan kesarana pelayanan kesehatan.
4.        Rujukan
Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu kefasilitas rujukan / fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap, diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir. Meskipun sebagian besar ibu akan mengalami persalinan normal namun 10 sampai 15 % diantaranya akan mengalami masalah selama proses persalinan dan kelahiran bayi sehingga perlu dirujuk kefasilitas kesehatan rujukan.
Sangat sulit untuk menduga kapan penyakit akan terjadi sehingga kesiapan untuk merujuk ibu dan atau bayinya kefasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu (jika penyulit terjadi) menjadi saran bagi keberhasilan upaya penyelamatan, setiap penolong persalinan harus mengetahui lokasi fasilitas rujukan yang mampu untuk menatalaksana kasus gawat darurat obstetri dan bayi baru lahir seperti :
·         Pembedahan termasuk bedah sesar
·         Transfuse darah
·         Persalinan menggunakan ekstraksi fakum / cunam
·         Pemberian anti biotik intravena
·         Resusitasi BBL dan asuhan lanjutan BBL
Informasi tentang pelayanan yang tersedia ditempat rujukan, ketersediaan pelayanan purna waktu, biaya pelayanan dan waktu serta jarak tempuh ketempat rujukan dadlah wajib untuk diketahui oleh setiap penolong persalinan jika terjadi penyulit, rujukan akan melalui alur yang singkat dan jelas.
Jika ibu bersalin / BBL dirujuk ketempat yang tidak sesuai maka mereka akan kehilangan waktu yang sangat berharga untuk menangani penyakit untuk komplikasi yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka pada saat ibu melakukan kunjungan antenatal,jelaskan bahwa penolong akan selalu berupaya dan meminta bekerja sama yang baik dari suami / keluaga ibu untuk mendapatkan layanan terbaik dan bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayinya,termasuk kemungkinan perlunya upaya rujukan pada waktu penyulit,seringkali tidak cukup waktu untuk membuat rencana rujukan dan ketidaksiapan ini dapat membahayakan keselamatan jiwa ibu dan bayinya.
Anjurkan ibu untuk membahas dan membuat rencana rujukan bersama suami dan keluarganya. Tawarkan agar penolong mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan suami dan keluarganya untuk menjelaskan tentang perlunya rencana rujukan apabila diperlukan.
Masukan persiapan-persiapan dan informasi berikut kedalam rencana rujukan :
·         Siapa yang akan menemani ibu dan BBL
·         Tempat-tempat rujukan mana yang lebih disukai ibu dan keluarga? (jika ada lebih dari satu kemungkinan tempat rujukan, pilih tempat rujukan yang paling sesuai berdasarkan jenis asuhan yang diperlukan)
·         Sarana transportasi yang akan digunakan dan siapa yang akan mengendarainya ingat bahwa transportasi harus segera tersedia, baik siang maupun malam.
·         Orang yang ditunjuk menjadi donor darah jika transfuse darah diperlukan.
·         Uang yang disisihkan untuk asuhan medik, transportasi, obat-obatan dan bahan-bahan.
·         Siapa yang akan tinggal dan menemani anak-anak yang lain pada saat ibu tidak dirumah.
Kaji ulang rencana rujukan dengan ibu dan keluarganya. Kesempatan ini harus dilakukan selama ibu melakukan kunjungan asuhan antenatal / diawal persalinan (jika mungkin). Jika ibu belum membuat rencana rujukan selama kehamilannya, penting untuk dapat mendiskusikan rencana tersebut dengan ibu dan keluarganya diawal persalinan. Jika timbul masalah pada saat persalinan dan rencana rujukan belum dibicarakan maka sering kali sulit untuk melakukan semua persiapan-persiapan secara cepat. Rujukan tepat waktu merupakan unggulan asuhan sayang ibu dalam mendukung keselamatan ibu dan BBL.
Singkatan BAKSOKU dapat digunakan untuk mengingat hal-hal penting dalam mempersiapkan rujukan untuk ibu dan bayi.
B (Bidan)        Pastikan bahwa ibu dan bayi baru lahir didampingi oleh
penolong persalinan yang kompeten untuk menatalaksana gawat darurat obstetri dan BBL untuk dibawah kefasilitas rujukan.
A (Alat)           Bawah perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan
persalinan, masa nifas dan BBL (tabung suntik, selang iv, alat  resusitasi, dll) bersama ibu ketempat rujukan. Perlengkapan dan bahan-bahan tersebut mungkin diperlukan jika ibu melahirkan dalam perjalanan menuju fasilitas rujukan.
K (Keluarga)   Beri tahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan bayi dan mengapa ibu dan bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada mereka alas an dan tujuan merujuk ibu kefasilitas rujukan tersebut. Suami / anggota keluarga yang lain harus menemani ibu dan BBL hingga kefasilitas rujukan.
S (Surat)          Berikan surat ketempat rujukan. Surat ini harus memberikan identifikasi mengenai ibu dan BBL, cantumkan alas an rujukan dan uraikan hasil penyakit, asuhan / obat-obatan yang diterima ibu dan BBL. Sertakan juga partograf yang dipakai untuk membuat keputusan klinik
O (Obat)          Bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu kefasilitas rujukan. Obat-obatan tersebut mungkin diperlukan selama diperjalanan.
K (Kendaraan)Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk merujuk ibu dalam kondisi cukup nyaman. Selain itu, pastikan kondisi kendaraan cukup baik untuk mencapai tujuan pada waktu yang tepat.
U (Uang)         Ingatkan keluarga agar membawah uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat-obatan yang diperlukan dan bahan-bahan kesehatan lain yang diperlukan selama ibu dan bayi baru lahir tinggal difasilitas rujukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar